Senin, 28 Januari 2013

Business Inteligence : OLAP, MOLAP, dan ROLAP

A. Terminologi

Online Analytical Processing, atau disingkat OLAP adalah metode pendekatan untuk menyajikan jawaban dari permintaan proses analisis yang bersifat dimensional secara cepat, yaitu desain dari aplikasi dan teknologi yang dapat mengoleksi, menyimpan, memanipulasi suatu data multidimensi untuk tujuan analis. OLAP adalah bagian dari kategori yang lebih global dari pemikiran bisnis, yang juga merangkum hubungan antara pelaporan dan penggalian data. Aplikasi khusus dari OLAP adalah pelaporan bisnis untuk penjualan, pemasaran, manajemen pelaporan, manajemen proses bisnis (MPB), penganggaran dan peramalan, laporan keuangan dan bidang-bidang yang serupa. Istilah OLAP merupakan perampingan dari istilah lama database OLTP (Online Transaction Processing).

Database yg dikonfigurasikan untuk pelayanan OLAP model data multidimensi, bisa digunakan untuk analisis komplek dan kueri khusus (ad hoc) dengan suatu laju waktu eksekusi. Mereka meminjam aspek database navigasi dan database hierarki yang lebih cepat daripada yang sefamilinya. Online Analytical Processing (OLAP) menawarkan metode analisis data secara kompleks dan terkustomisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan akan informasi oleh para analis maupun eksekutif. Data yang dikelola oleh OLAP berasal dari data warehouse. Pengguna OLAP umumnya memanfaatkan OLAP dengan pola analisis seperti berikut ini :


  1. Meringkas dan mengumpulkan sejumlah besar data
  2. Melakukan filtering, pengurutan, dan memberikan peringkat (rangking)
  3. Membandingkan beberapa set dari data
  4. Membuat sketsa/bagan/diagram
  5. Menganalisis dan menemukan pola dari data
  6. Menganalisis kecenderungan data




MOLAP adalah tipe OLAP yang memiliki storage sendiri, yang isinya merupakan precomputed agregasi data - sum, count, min, max, dan sebagainya - yang terlibat pada berbagai level detil. Storage ini berupa format yang hanya dikenali oleh MOLAP server tersebut dan telah khusus dioptimalkan untuk penggunaan oleh aplikasi tersebut.

Cara kerja MOLAP secara umum dibagi ke dalam dua tahap sebagai berikut :

  1. Tahap konstruksi dan populasi data, pada tahap ini sumber data akan dibaca, dilakukan perhitungan agegrasi (summary group) pada berbagai level dimensi, dan hasilnya akan disimpan di storage MOLAP. Jika objek data diperumpamakan dengan table, maka untuk satu cube akan banyak fragmen table yang isinya adalah detil agregasi dari level tertentu.
  2. Tahap query atau layanan permintaan data analisis, pada tahap ini OLAP Server akan melayani permintaan query dari client dan membaca data dari storage MOLAP. Table yang akan dibaca adalah suatu fragmen yang akan disesuaikan dengan permintaan dari client. Pada fase query ini, jika OLAP Server terputus dengan data source tidak apa-apa karena sudah tidak ada kaitannya.
ROLAP adalah tipe OLAP yang bergantung kepada database relasional atau RDBMS (Relational Database Management System) sebagai media penyimpanan (storage) data yang akan diolah. 

Dengan strategi tersebut maka OLAP Server terhindar dari masalah pengelolaan data storage dan hanya menerjemahkan proses query analysis (MDX) ke relational query (SQL). 

Otomatis proses optimasi ROLAP akan sangat ditentukan di sisi produk RDBMS yang digunakan misalkan dari sisi penanganan jumlah data dan strategi indexing.
Cara kerja ROLAP secara umum adalah sebagai berikut :
  1. OLAP client mengirimkan query analisis ke OLAP Server.
  2. OLAP server akan melakukan pemeriksaan di cache apakah sudah bisa melayani permintaan query dari client tersebut, jika sudah akan dikirimkan.
  3. Jika pada cache belum terdapat data diminta, akan dilakukan query SQL ke data mart dan hasil eksekusinya disimpan di cache dan dikirimkan kepada client.
  4. Demikian seterusnya. 
  5. Cache akan disimpan selama periode waktu tertentu dan akan dibersihkan total jika server dimatikan.


B. Kelebihan dan Kekurangan

Setiap tipe Online Analytical Processing memiliki perbedaan dalam kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe OLAP :

  • Kelebihan OLAP
    • Meningkatkan produktifitas pema- kai akhir bisnis, pengembang IT, dan keseluruhan organisasi. Peng-awasan yang lebih dan akses tepat waktu terhadap informasi strategis dapat membuat pengambilan kepu-tusan lebih efektif.
    • Mengurangi “backlog” pengembang an aplikasi bagi staf IT dengan membuat  pemakai akhir dapat me-rubah schema dan membangun model sendiri.
    • Penyimpanan pengawasan organisasi melalui integritas data koorporasi sebagai aplikasi OLAP  tergantung pada data warehouse dan sistem OLTP untuk memper-baharui sumber tingkatan data mereka.
    • Mengurangi aktifitas query dan lalu lintas jaringan pada sistem OLTP atau pada data warehouse
    • Meningkatkan hasil dan keuntung-an secara potensial dengan meng-izinkan organisasi untuk merespon permintaan pasar lebih cepat
  • Kekurangan OLAP
    • Tidak terdapat fungsi untuk melakukan operasi pivot. Saat ini untuk melakukan operasi pivot dengan cara mengubah axis (baris dan kolom) dimensinya.
    • Aplikasi OLAP belum memiliki fungsi updating yang berguna pada saat terdapat data hotspot terbaru.
  • Kelebihan MOLAP
    • Performance hebat, karena MOLAP memang dibangun untuk pengambilan data yang cepat, dan optimal untuk operasi Slicing dan Dicing.
    • Dapat membentuk kalkulasi yang komplek dan cepat. Semua kalkulasi telah dihitung saat Cube dibentuk.
  • Kekurangan MOLAP
    • Jumlah volume data yang dapat ditangani terbatas. Karena semua kalkulasi telah dihitung saat Cube dibentuk maka untuk menyimpan hasil kalkulasi tersebut diperlukan volume data yang besar dalam Cube nya sendiri.
    • Diperlukan investasi tambahan karena teknologi MOLAP Cube seringkali belum dimiliki oleh organisasi, dengan kata lain untuk mengadopsi teknologi MOLAP ada peluang untuk menambah investasi tenaga dan biaya.
  • Kelebihan ROLAP
    • Dapat menangani jumbalh volume data yang sangat besar, batasan ukuran volume data yang ditangani pada teknologi ROLAP adalah batas dari volume dari Relational Database yang dipakai. Dengan kata lain pada ROLAP sendiri tidak ada batasan volume data.
    • Dapat memanfaatkan fungsi-fungsi yang ada pada Relational Database yang dipakai.
  • Kekurangan ROLAP
    • Performance dapat lambat, karena setiap ROLAP report pada dasarnya adalah SQL Query pada Relational Database, waktu Query dapat lebih lama jika volume data semakin besar.
    • Fungsi SQL yang terbatas, karena teknologi ROLAP terutama tergantung pada pembentukan statement Query pada Relational Database, dan tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan SQL Statement. ROLAP vendor telah mengantisipasi resiko ini dengan cara membuat Tool out-of-the-box untuk fungsi-fungsi yang kompleks bahkan memungkinkan user untuk mendefinisikan fungsi-fungsi yang dibutuhkannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Design By:
SkinCorner